Ibarat dunia persilatan merasa berlatih ‘prat-pret’ kamera saku digital sudah cukup, tiba waktunya ‘turun gunung’ mempraktekkan pengetahuan fotografi dan ketrampilan jepret selama ini di dunia nyata. Sasaran pertama, ajang lomba foto TokoCamZone bersama’PAF’ (Perkumpulan Amatir Foto, berdiri 1924!) tanggal 22 September (kemarin).
Sehari sebelumnya ada ajang lomba foto juga; penyelenggaranya anak-anak muda mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung. Temanya ‘Discovering Colors of Cicadas’ (menemukan ‘warna’ di pemukiman warga Cicadas). Tidak ada penjelasan makna tema, menduga-duga saja sepertinya foto harus dapat menonjolkan kehidupan ‘wah kota besar, diwakili model cantik, yang kontras dengan lingkungan diwakili gang, rumah berdesak-desak, dan gaya kehidupan para penghuninya.
Seperti apa sih memotret di lomba foto? Maklumlah, orang udik dari gunung belum pernah melihat apalagi mengikuti lomba foto, ya mencontoh fotografer lain saja, pret, pret, pret …sampai batere habis!
Berikut cuplikannya,
Gambar tidak diedit sehingga kita bisa menilai dan mengoreksi secara objektif kesalahan yang ada.
Pura-puranya kita jadi juri, kelas amatir, apa komentarnya? Secara tema hanya lolos 1, gambar bawah kanan. Itu pun belum sempurna, lebih bagus model tetap berdiri bergaya ‘wah memasang mimik tak peduli terhadap sekitarnya.
Kita terjebak berebut memotret model terpesona dengan kecantikan atau gayanya, terlupa menjepret sasaran utama kehidupan pemukiman dengan model sebagai elemen pewarna kontras.
Kalau penafsiran tema di atas benar adalah kriteria menang, mungkin strategi memotret perlu diubah; cari adegan pemukiman di sekitar model yang tepat menjadi latar belakang, panggil model menjadi latar depan, posisikan di tempat yang tepat …pret!
Sayang sifat penjurian tertutup dan keputusan tidak bisa diganggu gugat sehingga kita, meskipun kalah, tidak pernah tahu kenapa. Hadiah 10 juta (1 pemenang utama 3 juta, 7 pemenang hiburan 1 juta) masih ja..uuh.
Menampilkan foto di atas pun perlu ijin bersangkutan. Tidak ada arahan dari panitia jadi kepada para model cantik, mohon ijin boleh memasang di blog ini. Demi memajukan dunia fotografi Indonesia, khususnya para calon fotografer. Terimakasih.
😀 (kurikulum perguruan perlu ditambah menggembleng mental dan melatih ketrampilan juara)
Oktober 10th, 2013 → 01:06
[…] orang atau sekumpulan orang. Memotret model di lomba foto termasuk ‘potret’. Pada lomba foto pertama memakai kamera saku digital, pada lomba foto ke dua memakai kamera ‘saku’ […]